Semarak Perlombaan di Hari Kemerdekaan RI

Sumber gambar: cnnindonesia.com

Bagi bangsa Indonesia, bulan Agustus identik dengan perayaan ulang tahun lahirnya Republik Indonesia. Dan perayaan tersebut identik dengan berbagai perlombaan yang melibatkan setiap lapisan anggota masyarakat, tua maupun muda, miskin maupun kaya, semua melebur menjadi satu dalam kegembiraan dan semarak kemerdekaan. Ini merupakan cara yang dipilih masyarakat Indonesia untuk menunjukkan rasa syukur dan kebahagiaan atas kemerdekaan yang telah berhasil diperjuangkan oleh para
founding fathers. Kebiasaan yang nampaknya seumur dengan kemerdekaan Indonesia itu sendiri, yang pada tahun 2020 ini menginjak angka ke-75. 

Masyarakat di perkotaan maupun di perdesaan nampaknya masih memelihara tradisi tersebut hingga kini. Kebersamaan dan gotong royong diantara anggota masyarakat nampak lebih menonjol pada hari-hari tersebut dibandingkan hari biasanya. Masyarakat terbiasa untuk mengumpulkan iuran berupa uang maupun barang secara sukarela untuk biaya penyelenggaraan pesta rakyat tersebut. Selain itu, mereka juga tidak segan menyumbangkan tenaga dan pikiran asalkan perayaan terlaksana dengan lancar dan mereka dapat tertawa bahagia bersama sebagai simbol kebebasan bangsa dari belenggu penjajahan. 

Karang Taruna yang menjadi wadah perkumpulan para pemuda-pemudi di desa biasanya menjadi motor penggerak masyarakat dalam menggelar event tahunan ini. Para lelaki dewasa dan pemuda bergotong royong membuat panggung acara maupun menyiapkan lapangan tempat acara akan digelar. Sedangkan ibu-ibu dan remaja puteri menyiapkan hidangan dan membungkus hadiah. Anak-anak tak mau ketinggalan peran, mereka ikut ngarewong (merecoki) orang dewasa yang sedang bekerja. 

Anak-anak merupakan kelompok masyarakat paling tidak sabar untuk mengikuti berbagai macam perlombaan yang biasanya memang dominan diperuntukkan untuk mereka. Lomba makan kerupuk, membawa kelereng di sendok, memasukkan pensil ke botol, pecah balon, joged dengan balon, memasukan benang ke jarum, hingga yang panjat pinang yang paling melegenda merupakan sebagian jenis perlombaan yang sangat mereka nantikan. Hadiah-hadiah keren yang disiapkan panitia semakin menambah semangat dan antusiasme mereka. Buku, pensil, tas sekolah dan berbagai hadiah khas anak-anak sudah menanti mereka yang berhasil menjadi juara. Jiwa nasionalisme semakin terpatri sejak usia dini mereka. 

Pemandangan berbeda

Wabah Covid-19 telah mengubah pemandangan hari kemerdekaan Indonesia. Kampung di perkotaan sepi, dusun di pedesaan seolah hampa. Hingar bingar pesta rakyat hampir tidak terasa, seiring dengan pembatasan pergerakan sosial dan protokol kesehatan yang harus ditaati segenap warga. Upaya untuk menggantikan berbagai perlombaan yang identik kebersamaan, keceriaan, dan aktivitas fisik dengan perlombaan berbasis daring memang telah dilakukan oleh beberapa komunitas masyarakat. Tapi gaung dan kesannya tetap tidak dapat menggantikan indahnya tradisi perlombaan semarak kemerdekaan seperti selama ini dilaksanakan. 

Kita berdoa kepada Allah Yang Maha Kuasa, semoga wabah segera berakhir dan keadaan normal kembali sehingga tahun depan kemerdekaan bisa kita rayakan dengan berbagai perlombaan. 

Selamat merayakan kemerdekaan. Merdeka!

Asep Cahyana (Kang Achay)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerpen Suara Hati

Pelayanan Publik dan Pemuda