Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2016

Ratapan Ibu Tiri

Malam sudah semakin larut. Adzan Isya sudah berkumandang sekitar tiga jam yang lalu. Kebanyakan penduduk pun sudah masuk ke kamarnya masing-masing untuk beristirahat. Mungkin mereka cukup lelah. Maklum saja, kebanyakan pencaharian yang mereka tekuni adalah petani. Kalau tidak bertani, ya berdagang di pasar. Pekerjaan seperti itu menguras tenaga yang sangat luar biasa. Bayangkan saja, seorang petani harus mengolah tanah garapannya mulai dari pagi datang sampai petang menjelang. Seorang pedagang sayuran di pasar misalnya, harus sudah memulai aktivitasnya sebelum subuh menjelang. Malam itu kurang begitu cerah. Langit berawan tanpa hamparan bintang-bintang yang biasanya berarak riang. Dewi Bulan pun nampaknya malu-malu untuk keluar dari peraduannya. Yang ada hanya suara jangkrik yang bersahutan dengan suara kodok di sawah sekitar kampung. Dunia dan seisinya nampak muram. Bagi penduduk yang panennya di musim lalu gagal, hatinya lebih muram lagi. Musim hujan dan kemarau sekarang ini sud