Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2017

Jangan Cepat Menyerah

Saya teringat dengan perkataan kakak laki-laki saya ketika kami masih usia kanak-kanak dahulu. Ini tentang semangat dan jangan cepat menyerah. Sepulang sekolah, tugas buat kami dari orang tua kami mengambil rumput atau membersihkan ladang. Itu menjadi kegiatan rutin setiap hari. Dan saya selalu lebih mula daripada kakak saya untuk melakukan tugas itu. Saya selalu ingin menunjukkan bahwa saya bersemangat melakukan itu. Dan cenderung pula saya   melakukannnya tergesa, menghabiskan semua bahan bakar semangat dalam waktu yang singkat. Lalu setelah itu saya berhenti kelelahan. Kebiasaan itu berlaku dalam waktu yang lama. Dan saya tidak pernah beroleh teguran. Tapi, suatu saat kakak mengatakan, “Kau selalu begitu, selalu semangat di awal waktu tetapi tidak lama kemudian kau kelelahan dan berhenti sama sekali”. Waktu itu saya tersadar bahwa itulah salah satu kelemahan saya. Semangat saya dalam melakukan pekerjaan dinilai oleh kakak laki-laki saya sebagai semangat yang cepat mengendu

Birokrat Produk Kekerasan Sekolah Kedinasan

Lagi-lagi dunia pendidikan, lagi-lagi terjadi di sekolah tinggi kedinasan. Kekerasan di perguruan tinggi kedinasan seolah tidak ada hentinya. Baru-baru ini publik dikejutkan lagi dengan berita Amirullah Adityas Putra, taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda, yang tewas penuh luka memar. Amirullah diduga tewas setelah diberikan “pembinaan” oleh seniornya di lingkungan kampus milik Kementerian Perhubungan ini. Dua tahun lalu di institusi yang sama, Dimas Dikita Handoko harus meregang nyawa, setelah “dipanggil” ke kosan seniornya. Sebelumnya pada tahun 2008, Agung Bastian Gultom mengalami hal serupa, tewas di tangan senior. Hal yang sama kerap terjadi pada lembaga pendidikan sejenis untuk para calon birokrat ini. Sebut saja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (dahulu STPDN) Jatinangor misalnya. Di sekolah   kedinasan milik Kementerian Dalam Negeri ini tercatat beberapa kasus praja yang meninggal tak wajar. Kasus tewasnya Cliff Muntu pada tahun 2007 adalah salah satu yang