Seleksi Beasiswa Ancora Foundation (Bagian III)
"Beasiswa Ancora Foundation adalah beasiswa yang disediakan dan/atau difasilitasi oleh Ancora Foundation. Lembaga ini adalah organisasi filantropi Indonesia yang didirikan oleh Gita Wirjawan".
Halo teman-teman, semoga akhir pekannya menyenangkan yaa...Alhamdulillah hari ini Kang Achay ada waktu luang dan niat yang cukup untuk melanjutkan tulisan di blog ini. So, mari kita lanjutkan cerita pengalaman mengikuti seleksi Beasiswa Ancora Foundation. Mudah-mudah pengalaman yang dibagikan dapat mendatangkan kebaikan untuk saya maupun rekan-rekan pembaca. Bagian sebelumnya berakhir ketika Kang Achay selesai mengikuti seleksi tahap kedua yaitu seleksi kepemimpinan yang dilangsungkan selama dua hari di sebuah tempat outbond di wilayah Puncak Bogor.
Sepulang dari seleksi itu, Kang Achay tidak banyak berharap atas hasil seleksi beasiswa itu karena khawatir akan kecewa. Akan tetapi, saya tetap memanjatkan doa kepada Allah Swt Tuhan Yang Maha Esa atas segala hasil terbaik menurut-Nya. Kang Achay juga tetap berhubungan dengan panitia maupun teman-teman sesama peserta mengenai perkembangan hasil seleksi. Sebagaimana diumumkan ketika seleksi kepemimpinan berlangsung, hasil seleksi akan disampaikan dalam waktu yang tidak terlalu lama dengan undangan resmi dari penyelenggara.
Surat undangan yang ditunggu ternyata tiba seminggu setelah kegiatan seleksi berakhir. Surat tersebut disampaikan melalui perwakilan panitia yang ada di Sukabumi, intinya mengundang para peserta untuk datang ke acara pengumuman hasil seleksi. Tempat pelaksanaan pengumuman hasil seleksi adalah Anjungan Jawa Barat di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta. Adapun waktu pelaksanaannya tanggal 27 Desember 2008. Setiap peserta diharapkan hadir pada acara tersebut karena pengumuman akan dihadiri secara langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, Bapak Yusuf Macan Effendi atau Dede Yusuf.
![]() |
Anjungan Jawa Barat TMII (sumber: jelandamakanseru.com) |
Kang Achay tidak langsung memutuskan untuk hadir dalam kesempatan itu. Proses seleksi dimana Kang Achay banyak kekurangan persyaratan membuat Kang Achay merasa hampir mustahil masuk dalam kelompok dua puluh orang yang terpilih sebagai penerima beasiswa. Selain itu untuk datang ke Jakarta memerlukan biaya yang tidak sedikit, perlu dana yang cukup untuk transportasi maupun akomodasi. Kang Achay cenderung untuk tidak menghadiri acara tersebut. Akan tetapi, panitia terus menelepon guna memastikan semua peserta bersedia hadir secara langsung. Rekan sesama peserta di Sukabumi pun berkenan untuk berangkat bersama-sama ke lokasi.
Singkat cerita, Kang Achay akhirnya hadir juga di Anjungan Jawa Barat. Tidak dibayangkan sebelumnya, ternyata acara dilaksanakan dengan begitu meriah. Acara dibuka dengan berbagai kesenian khas Jawa Barat. Bapak Wakil Gubernur Jawa Barat juga nampak hadir diantara para tamu undangan. Beliau dalam pidatonya menyampaikan bahwa beasiswa ini ditujukan untuk membentuk pemimpin Jawa Barat di masa yang akan datang. Para penerima beasiswa nantinya diharapkan menjadi pemimpin di berbagai bidang pembangunan di Jawa Barat. Kang Achay yang waktu itu duduk di barisan paling belakang, hanya bisa termenung kagum menyaksikan beliau yang masih muda namun memiliki karisma yang memukau sebagai pemimpin saat itu.
Memasuki akhir acara, pembawa acara memanggil satu per satu peserta yang terpilih sebagai penerima beasiswa. Penerima beasiswa yang akan dipilih sebanyak 20 (dua puluh) peserta dari 69 (enam puluh sembilan) peserta seleksi tahap kedua atau 1.028 (seribu dua puluh delapan) peserta yang mengikuti seleksi tahap awal. Kang Achay hanya tertunduk lesu ketika satu per satu penerima beasiswa dipanggil kedepan. Hingga nomor urut ke-19, nama Kang Achay tidak kunjung disebut oleh pembawa acara. Kang Achay sudah pasrah dengan keadaan tersebut, karena peserta terakhir yang dipanggil sebagaimana disampaikan oleh pembawa acara, adalah peserta seleksi dengan nilai hasil seleksi tertinggi. Kang Achay mawas diri, tidak mungkin menjadi yang terbaik, bahkan untuk menjadi satu dari dua puluh orang saja hampir tidak mungkin. Mengapa? Syarat-syarat selama seleksi itulah yang menurut Kang Achay mungkin menjadi salah satu variabel penentu.
Sasana budaya Anjungan Jawa Barat TMII hening sejenak ketika nama Kang Achay dipanggil. Pembawa acara harus memanggil berulang kali karena Kang Achay tidak kunjung bangkit berdiri. Adapun saya masih termenung, seolah-olah tidak percaya nama Kang Achay yang disebut terakhir itu. Kang Achay baru "siuman" ketika rekan peserta uang ada di sekitar mengingatkan. Kang Achay bangkit berdiri, dan dengan perasaan bahagia serta syukur kepada Allah Swt maju ke atas pentas. Pembawa acara memberikan kesempatan untuk menyampaikan sambutan. Kang Achay tak kuat menahan haru selama menyampaikan beberapa patah kata kepada para hadirin.
![]() |
Kiri ke kanan: Kang Achay, Bapak Gita Wirjawan, Bapak Bob S. Effendi, dan Bapak Dede Yusuf |
Bapak Wakil Gubernur naik ke atas pentas, dan seketika memberikan pelukan kepada Kang Achay. Dalam sambutan keduanya, beliau menyampaikan pesan kepada para penerima beasiswa. Para peserta diharapkan sudah dapat menjadi pemimpin Jawa Barat dalam dua puluh tahun yang akan datang. Kemudian beliau menyampaikan berita yang membuat saya gembira tiada tara. "Sebagai bonus, saya akan memberikan sebuah laptop kepada peserta dengan nilai hasil seleksi tertinggi. Ini tidak direncanakan sebelumnya, tapi saya tiba-tiba ingin memberikan bonus itu".
Alhamdulillah.... masya Allah... tabarakallah, inikah jawaban atas doa Kang Achay selama ini? Do'a dan ikhtiar untuk bisa memiliki laptop dari uang hasil keringat sendiri telah dijawab oleh Allah Swt melalui peristiwa tersebut.
29 Januari 2009
20 orang penerima beasiswa terpilih diundang untuk makan malam sekaligus melakukan penandatanganan perjanjian beasiswa dengan pihak PT. Ancora International bertempat di Kantor Guberur Jawa Barat, Gedung Sate, Bandung. Pimpinan perguruan tinggi dimana para penerima beasiswa menempuh pendidikan juga diundang untuk menjadi saksi atas perjanjian tersebut. Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Gubernur Jawa Barat, perwakilan PT. Ancora International dari Singapura, Bapak Gita Wirjawan, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Bapak Bob Sulaeman Effendi selaku Ketua Lambada Jawa Barat, para Rektor/Ketua/Direktur perguruan tinggi, dan undangan lainnya. Dalam kesempatan itu, Bapak Wakil Gubernur menepati janjinya untuk memberikan bonus laptop kepada Kang Achay.
Perjanjian beasiswa pun ditandatangani. Pihak pemberi beasiswa memberikan beasiswa paling lama 8 (delapan) semester dengan nominal sebesar Rp 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) per tahun akademik sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB) dari pihak kampus. Adapun pemerima beasiswa berkewajiban mempertahankan prestasi akademik dengan meraih sekurang-kurangnya IPK 3,5 pada setiap semester. Apabila prestasi akademik itu tidak terpenuhi maka secara otomatis beasiswa akan dihentikan. Penerima beasiswa juga diwajibkan mengikuti organisasi kemahasiswa di kampus dibuktikan dengan surat keterangan dari pihak kampus.
Demikian pengalaman Kang Achay mengikuti seleksi Beasiswa Ancora Foundation. Semoga bermanfaat.
Asep Cahyana (Kang Achay)
Komentar
Posting Komentar