Awas!!! Semangat Anda Bisa Hilang


Saya pernah membaca sebuah tulisan bahwasannya segala sesuatu di dunia ini awalnya tidak ada, lalu ada, dan akhirnya tidak ada. Anda boleh berpendapat lain tentang hal ini, tetapi saya meyakininya. Contoh sederhananya adalah ketika saya makan. Sebelum saya makan, tak ada makanan di perut saya dan saya merasakan lapar. Lalu saya makan. Maka makanan itu ada di perut saya dan saya merasakan keyang. Tapi tak berapa lama perut saya sudah bersuara lagi. Itu pertanda makanan itu telah tak ada di perut saya. Lalu bagaimana dengan yang ada manusia di bumi ini? Saya yakin Anda bisa menjawabnya.
Pernahkah Anda menyadari bahwa semangat Anda berubah-ubah? Di suatu ketika semangat Anda menggebu, ada pula yang mengatakannya “semangat yang berkobar” atau “semangat yang berapi-api”. Namun, di waktu lain, Anda merasa semangat Anda sedang kendur, melemah, dan mungkin bisa hilang sama sekali. Tak bisa dipungkiri, faktor kelelahan pada fisik biasanya sebagai salah sau penyebabnya. Atau ketika Anda sakit, maka seolah semangat itu telah hilang. Tetapi untuk kasus ini, saya sarankan jangan semua semangat dibiarkan melemah. Semangat utuk segera sembuh justeru harus berapi-api. Ini yang akan mendorong Anda minum obat dengan teratur, mematuhi nasihat dokter, beristirahat dengan efektif, mengatur pola makan dan sebagainya.

Semangat, pada suatu ketika bisa hilang jika kita tidak pandai merawatnya. Semangat juga ternyata bagaikan pisau yang akan hilang ketajamannya ketika tidak kita gunakan. Dia akan menjadi karatan, dan tumpul. Semangat juga mirip dengan sebuah mesin. Dia akan bergerak dan berputar dengan lancar ketika dirawat, dipelihara dan digunakan. Tetapi, jika mesin itu dibiarkan begitu saja, tidak dirawat, tidak dipelihara, tidak diberi pelumas, tidak digunakan, maka tenaganya akan hilang dan berakhir menjadi rongsokan tak bernilai.

Ternyata semangat dapat hilang ketika semangat itu tidak disambut dengan tindakan. Jika di suatu hari Anda mempunyai waktu yang luang lalu Anda berleha-leha tanpa melakukan sesuatu. Saya jamin, sadar atau tidak di ujung hari itu Anda akan kecewa terhadap hari itu. Jika esok harinya Anda menghabiskan hari dengan hal yang sama dengan hari sebelumnya maka kekecewaan serupa akan Anda jumpai. Lalu Anda tidak sadar bahwa kemalasan sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari hidup Anda. Dan tahukah Anda apa yang akan Anda temui? Ya, Anda benar, tumpukan kekecewaan pada diri Anda sendiri. Dan tak jarang orang tidak bisa menerima kenyataan ini lalu mengambil jalan pintas untuk bunuh diri. Inilah bahaya yang paling nyata dari tidak tersalurkannya semangat itu. Semangat yang tidak tersalurkan dan menyisakan kekecewaan bertumpuk-tumpuk adalah sama halnya dengan semangat yang telah hilang sama sekali.

Oleh karena itu, sekali lagi ingin saya tekankan. Lakukanlah sebanyak mungkin hal baik sebelum semangat itu berangsur-angsur hilang dari diri Anda. Lalu api semangat itu padam sama sekali. Mudah-mudahan Anda tidak mengalaminya. Saya pun selalu memohon dalam doa-doa saya semoga saya dijauhkan dari kemalasan dan selalu dapat waktu yang diberikan kepada saya.

Ketahuilah Saudara, semangat yang sudah hilang biasanya agak sulit ditemukan kembali. Sebagaimana mesin yang berkarat yang sulit untuk bergerak kembali tanpa ada dorongan kuat disertai upaya perbaikan. Perlu disadari pula bahwa apabila mesin karatan dipaksa beroperasi tanpa disertai upaya perbaikan, ia akan rusak lebih parah lagi.

Memperbaiki semangat yang sudah hilang juga perlu upaya. Harus ada rangsangan yang kuat melebihi kemalasan yang bersarang dalam dada. Dan tidak semua orang memiliki kesempatan untuk menemukan itu. Sebagian lainnya memerlukan upaya orang lain di sekelilingnya untuk membangkitkan lagi semangatnya. Tapi itu bukan jaminan, karena upaya yang demikian biasanya hanya untuk memberikan rangsangan.

Pembangkit sebenarnya tetap ada di dalam dada orang tersebut. Apa yang ada di dalam dada itu? Hati. Maka, segala sesuatu yang dapat menyentuh hati akan menjadi penggerak semangat yang mustajab.

Oke, katakanlah anak muda bisa menyebut cinta sebagai salah satunya. Cinta, yang merupakan sesuatu yang berhubungan dengan hati adalah bisa menjadi obat patah semangat. Cinta, diluar banyak juga efek lainnya yang belum tentu semua positif, memang dapat menjadi bahan bakar semangat ber-oktan tinggi.
Atau orang yang lebih religius akan menyebut ajaran agama sebagai obatnya. Ayat-ayat Tuhan yang tertulis dalam kitab suci atau sabda-sabda Nabi, adalah lautan air sejuk yang menjadi pelepas dahaga orang yang patah semangat. Jika orang yang hilang semangat itu memilih cara ini dan berhasil bertahan hingga di puncak tertinggi dari semangatnya, maka ia akan menjadi orang yang paling beruntung. Bahkan akan jauh melampaui oran-orang semangat lainnya. 

“Semangat bisa hilang, rawatlah dengan memanfaatkannya sebaik mungkin”

Asep Cahyana (Kang Achay)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pelayanan Publik dan Pemuda

Cerpen Suara Hati